Senin, 20 Juli 2020

Cara Membuat Asap Cair dari Tempurung Kelapa

Asap cair tempurung kelapa ini diperoleh dari proses pengembunan asap hasil penguraian senyawa-senyawa organik yang terdapat dalam tempurung kelapa pada waktu proses pirolisa. Prinsip pembuatan asap cair ini adalah menggunakan metode pirolisis yaitu peruraian tempurung kelapa dengan bantuan panas tinggi tanpa adanya oksigen atau dengan menggunakan oksigen dalam jumlah yang terbatas. Produk yang dihasilkan berupa zat yang terdiri dari 3 bentuk yaitu cairan (pyrolisis oil), gas dan padatan (arang), besarnya produk tersebut tergantung juga dari jenis pirolisis yang ditgerapkan. Untuk membuat asap cair diperlukan alat berupa pirolisator, pemanas, pipa besi 1,5 dim, kolam/ wadah pendingin dan bak penampung asap cair.

Proses pirolisis ini dipilih karena memiliki efisiensi pemanfaatan energi biomassa yang lebih baik dari pada proses pembakaran yang efisiensinya hanya 10%. Perubahan tempurung kelapa menjadi asap cair ini memiliki keuntungan dalam penyimpanan, pengangkutan dan tetap memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Asap cair mempunyai sifat antioksidan dan antimikroba sehingga banyak digunakan sebagai pengawet makanan dan pengawet bahan lain. Termasuk dalam dunia pertanian, asap cair dapat digunakan sebagai pestisida nabati. Kemampuan asap cair sebagai pestisida ini didukung oleh kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam asap cair, yaitu kandungan fenol dan formaldehid.
Untuk membuat asap cair tidak susah kok, terlebih dahulu kita harus membuat alatnya dahulu. Kalau saya membuat alat pirolisator ini dari drum bekas kapasitas 500 liter. Alat pembuat asap cair yang kami buat ini masih tergolong sangat sederhana, tujuannya agar mudah untuk diadopsi oleh kelompok tani atau pengusaha tani. Tetapi walaupun alat ini sederhana banyak loh yang sudah belajar dari kami tentang desain alat pembuat asap cair dan cara pembuatannya. yang pernah berkunjung diantaranya Asosiasi Gapoktan “SUBUR MAKMUR” Kecamatan Kalitengah Lamongan, Mahasiswa, Penyuluh Pertanian Kabupaten Lamongan dan dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan.
Inovasi pembuatan asap cair ini juga diikutkan dalam lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional di Jakarta pada tahun 2014 dengan Judul “PEMANFAATAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI PESTISIDA NABATI UNTUK MENGENDALIKAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA”. Dari Hasil seleksi dari Kabupaten diteruskan ke Provinsi dan Terakhir ke Jakarta, Alhamdulillah Masuk 6 Besar Nasional dan harus mengikuti test terakhir yaitu presentasi. Dalam presentasi ini harus bisa mempertahankan originalitas inovasinya dan mempertahankan argumennya, tentunya tetap rendah hati sih. Tibalah waktu diumumkannya juara KTI Bidang Pertanian tingkat Nasional dan ternyata mendapatkan juara II Nasional. Juara-juara diundang untuk menerima hadiah dari menteri pertanian dan mengikuti ceremonial upacara 17 Agustus 2014. Sungguh prestasi yang membanggakan bagi kami, dan menjadi kenangan seumur hidup kami. Untuk itu hasil inovasi kami sharing dengan teman-teman baik yang satu profesi dalam bidang penyuluhan pertanian atau lain profesi. Harapan kami Inovasi ini bisa bermanfaat untuk petani Indonesia.
selanjutnya akan kami sampaikan desain alat pembuat asap cair, tentunya versi kami ya. versi UPT Dinas Pertanian dan Kehutanan Kecamatan Kalitengah, Lamongan. Alat pembuat asap cair atau lebih dikenal dengan pirolisator ini kami buat dari bahan drum bekas sebanyak 2 buah yang berfungsi untuk drum pembakaran dan drum pendinginan. untuk membuat asap cair terdiri dari 4 bagian  utama yang tidak boleh ditinggalkan yaitu:
  1. Drum pembakaran (Pirolisator)
Drum ini dibuat sebagai tempat pembakaran tempurung kelapa. Kita juga bisa menggunakan bahan lain seperti sekam atau limbah pertanian yang lain. Dipilih tempurung kelapa karena memiliki kandungan tertentu yang cocok dipakai sebagai pestisida nabati.
  1. Pipa penyalur asap ke pendingin
Pipa ini berfungsi menyalurkan asap hasil pembakaran ke bak pendingin. Ukurannya tergantung kebutuhan dan kapasitas produksi, tetapi biasanya menggunakan pipa ukuran 1,5 – 2 dim.
  1. Drum Pendingin
Untuk merubah asap yang berbentuk gas menjadi asap cair yang berbentuk cair diperlukan proses kondensasi, proses kondensasi ini kami buat dari drum bekas yang ukurannya sama dengan ukuran drum pembakaran.
  1. Bak penampung asap cair
Asap cair yang sudah jadi ditampung dalam bak penampung sambil menunggun proses selanjutnya seperti penyaringan maupun destilasi.
Kalau alat pembuat asap cair (pirolisator) sudah jadi, saatnya kita memulai proses membuat asap cair. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan dalam proses produksi asap cair. Bahan yang diperlukan adalah Tempurung kelapa 100 gr dan air secukupnya. Tempurung kelapa yang dipakai harus dikeringkan dahulu agar mudah terbakar. Adapun alat yang digunakan adalah 1 unit pirolisator, sekop dan bak penampung asap cair. jangan lupa ya bak pendingin diisi dengan air dulu sampai pipa pendinginan terendam semua. Selanjutnya kita lakukan proses pembuatan asap cair dengan tahapan sebagai berikut:
  1. masukkan tempurung kelapa kedalam pirolisator atau drum pembakaran.
  2. Lakukan pembakaran tempurung kelama selama kurang lebih 6-8 jam, bahkan ada pirolisator yang menyala sampai 2-3 hari.
  3. Tempurung kelapa yang terbakar akan mengeluarkan asap, yang akan mengalir melalui pipa penyalur kemudian masuk ke dalam bak pendingin/ drum pendingin. Asap yang melalui pipa akan melalui proses pengembunan, kemudian tetes demi tetes akan berubah menjadi cairan (asap cair).
  4. Asap cair hasil proses penyulingan tersebut kemudian didiamkan seminggu untuk mengendapkan ter yang merupakan hasil sampingan dari asap cair,
  5. Asap cair disaring dengan menggunakan batu zeolit atau dengan kertas saring,
  6. Asap cair bisa digunakan sebagai pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman.
Pembuatan asap cair ini diusahakan ditempatkan di luar rumah atau di bangunan beratap tanpa dinding dan diletakkan agak jauh dari perumahan. Asap pembakaran tempurung kelapa tidak seluruhnya berubah menjadi asap cair, tetapi ada yang keluar bebas ke udara dari bak pembakaran atau dari pipa pengeluaran.
dalam proses pembakaran supaya dijaga kondisi pembakarannya. kondisi nyala api dipertahankan dalam wujud bara saja, jangan sampai terbakar hebat. juga tetap dijaga agar proses pembakaran tidak berhenti ditengah jalan, api jangan sampai mati. Udara yang masuk harus diminimalkan, pintu tempat memasukkan tempurung harus ditutup rapat.
Asap cair merupakan pestisida alternatif untuk mencapai pengendalian secara nabati. Ini bisa dipakai pada budidaya tanaman yang mengedepankan unsur organik, atau yang mau menghasilkan produk tanaman pangan dan hortikultura organik, seperti beras organik, kedelai organik dan sayuran organik.
Demikian tulisan singkat tentang cara membuat asap cair, semoga bermanfaat. Pembuatan asap cair ini juga bisa dijadikan peluang usaha yang menjanjikan, dari pada banyak limbah pertanian yang terbuang percuma bisa kita manfaatkan menjadi asap cair. jenis limbah yang bisa dimanfaatkan sebagai asap cair seperti: tempurung kelapa, sekam padi, janggel jagung, batang tanaman dan limbah lainnya yang mempunyai biomassa yang agak tinggi. Ternyata harga asap cair ini termasuk mahal, untuk saat ini per liternya bisa mencapai Rp. 20.000,- untuk yang kualitas rendah atau grade C, setelah diproses lebih lanjut menjadi grade A harganya bisa mencapai Rp. 50.000,-.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warga Kaltara Sulap Batok Kelapa Jadi Asap Cair Pembasmi Rayap

Tarakan  - Hampir semua bagian pohon kelapa memiliki manfaat, tidak terkecuali tempurungnya. Di tangan warga Kota Tarakan, Kalimantan Utara,...